Pages

Saturday, November 30, 2013

Bidan Terampil Idaman Hati

Kenapa coba harus susah-susah diadakan tutorial mandiri? Dan sebelumnya apa sih artinya tutorial mandiri itu sendiri?
Mau tau kan? Gini nih,sist,,
Tutorial mandiri tuh sebenernya pembelajaran tentang praktik kerja lapangan yang dilakukan untuk menambah keterampilan para mahasiswa sebelum melakukan praktik pada mata kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan I. Kegiatan tersebut tuh buat nambah keterampilan mahasiswa, sehingga dapat membantu memperlancar dan menambah keterampilan mahasiswa saat melakukan praktik, baik saat ujian praktek maupun saat praktik lapangan kelak.
Kegiatan dilakukan di Kampus IV Blora, Poltekkes Kemenkes Semarang dan dilakukan oleh mahasiswa Kebidanan tingkat 1. Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu, 23 November 2013 mulai jam 08.00 WIB. Para mahasiswa yang berjumlah 48 anak dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri 10 orang, tetapi ada juga yang 9 orang. Disini ada lima pos, sehingga harus diterapkan system rolling untuk mempermudah kegiatan tersebut supaya dapat berjalan lancar dan mencegah terjadinya tumbukan antar kelompok nantinya.
Tutorial ini termasuk dalam program kerja HIMA (Himpunan Mahasiswa) DIII Kebidanan Blora, dimana kakak kelas tingkat 2 lah yang memberikan tutorial dan penjelasan dari kegiatan ini. Jadi, kita-kita dari tingkat 1 lebih mengerti dan lebih paham tentang apa yang mereka tutorkan. Soalnya, mereka kan tentunya udah pernah terjun langsung ke lapangan, maksudnya rumah sakit lhoh, sist...
Pertama-tama, salah satu dari kakak tingkat memberikan contoh bagaimana melakukan tindakan terhadap pasien yang benar. Setelah itu, di sini para mahasiswa diminta untuk mempraktekan sendiri-sendiri secara bergiliran bagaimana melakukan tindakan tersebut kepada pasien. Contohnya aja, melakukan tindakan pemasangan infuse, NGT , TTV, Pemeriksaan fisik , dan pemasangan kateter. 
Tak lupa juga, para tutor mengajarkan tentang bagaimana kita berkomunikasi yang baik dengan pasien, sehingga pasien tersebut dapat merasa nyaman terhadap kita. Selain itu, juga diajarkan bagaimana meminta inform consent, serta ditekankan untuk selalu menjaga privasi pasien.  
Pada waktu tutorial para mahasiswa tingkat 1 agak takut dan grogi, karena ketika itu juga sekalian dilakukan penilaian sesuai dengan check list yang telah diberikan oleh pihak institusi. Meskipun masih terdapat beberapa point yang terlupa, kami tetap bersemangat untuk mempraktikkan setiap keterampilan yang diajarkan satu per satu.
Setelah selesai melakukan tutorial mandiri, para kakak tingkat memberikan evaluasi, dengan harapan agar mahasiswa tau dimana letak kesalahannya dan dapat memperbakinya.

Dan yang paling penting dari kegiatan ini adalah agar mahasiswa mempunyai gambaran tentang bagaimana cara melayani pasien dengan baik, bekerja di rumah sakit itu seperti apa, tau gambaran tentang ujian praktek kelak,  dan dapat meningkatkan keterampilan sebagai calon bidan yang profesional di masa mendatang.  Kegiatan ini sangatlah melelahkan, tapi jangan salah! Ini adalah hal yang sangat penting, karena dapat memberikan informasi dan pengalaman baru bagi mahasiswa tingkat 1 untuk menjadi lebih baik.

(Oleh: Meggi Yuni Wulandari _mahasiswi smt I tahun 2013)

Saturday, September 28, 2013

Dari Hati Kami Datang untuk Berbakti



 Senin 23 September 2013, matahari sudah memancarkan cahaya hangatnya di pagi yang cerah ini. Dengan semangat pagi mahasiswi DIII Kebidanan Blora sudah merencanakan niat baiknya untuk melaksanakan bakti sosial. Ini merupakan salah satu program kerja Himpunan Mahasiswa DIII Kebidanan Blora. Bakti sosial kali ini akan di salurkan kepada petugas kebersihan kota Blora. Walaupun sederhana, paket bantuan yang berisi beras, gula pasir, minyak goreng dan teh di kemas dengan cantik. Bingkisan tersebut berasal dari penugasan mahasiswi tingkat satu kebidanan saat Pengenalan Program Studi (PPS). Tidak banyak, tapi ini merupakan ajang pembelajaran agar kita perduli terhadap sesama. Dari 48 mahasiswi tngkat 1 DIII Kebidanan Blora kami kemas menjadi 24 paket bingkisan sembako.
07.00 WIB, bingkisan sembako tersebut dibawa ke alun-alun kota Blora. Di sana sedang diselenggarakan acara peringatan ulang tahun PMI. Bapak Kuswanto, sekertaris prodi DIII Kebidanan Blora yang sekaligus menjadi anggota PMI menjadi jembatan kerjasama DIII Kebidanan Blora dan PMI untuk menyalurkan bantuan kami kepada petugas kebersihan yang dikumpulkan pada acara tersebut.

Sebelum melakukan bakti sosial, kami mahasiswi DIII Kebidanan Blora mengikuti senam bersama di alun-alun kota Blora. Kemudian kami menyaksikan penyerahan bantuan ambulance kepada PMI. Kami mengikutinya dengan senang hati.
Matahari Blora semakin terik seperti menusuk kulit kami. Tibalah acara untuk menyerahkan bantuan secara simbolis kepada petugas kebersihan. Dengan senyum lebar dan kebanggaan bantuan sederhana yang kami bawa, kami serahkan ke petugas kebersihan satu per satu dengan didampingi bapak Kuswanto. Senangnya kami melihat senyuman petugas kebersihan yang terukir di bibir mereka. Kita tidak boleh melihat rendah mereka karena mereka petugas kebersihan, tapi lihatlah kerja keras mereka untuk menjaga Blora. Hijaunya Blora tidak lepas dari tangan tangan mereka yang sangat perduli terhadap Blora. Lihatlah diri kita, apa yang sudah kita lakukan kepada kota kita tercinta ini?

(Oleh: Tia Rahmawati_mahasiswi smt III tahun 2013)



Monday, September 9, 2013

Persembahan Bidan Blora untuk Indonesia



Tahun 2013 sudah memasuki bulan Agustus, bulan yang bersejarah bagi Indonesia. Happy Independent Day Indonesia. Berbagai macam acara dipersembahkan untuk memperingati hari Kemerdekaan Indonesia ini, termasuk Blora pastinya. Kabupaten tempat dimana kampus kita tercinta berada ini selalu mengadakan sebuah acara besar dalam memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, yaitu karrnaval. Karnaval Kabupaten Blora diikuti mulai dari anak kecil sampai yang besar, dari yang muda sampai tua juga lho, diantaranya PAUD, TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, instansi daerah maupun instansi swasta yang ada di Blora tentunya.

Tahun ini, kami mendapat kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam karnaval yang dilombakan ini. Harapan menang pasti ada dong. Setelah mendapat undangan dari dinas pariwisata, langsung saja kami menyusun kepanitian dan konsep pastinya. Berulang kali konsul, perubahan konsep, perdebatan dana membuat kami semua pusing, padahal acara tinggal beberapa hari lagi. Ditambah dengan adanya Pengenalan Program Studi bagi Mahasiswa Baru, membuat konsentrasi kami semakin terbagi. Karena kami adalah angkatan pertama, jadi mahasiswa yang ada juga baru sedikit, kami membagi kelas menjadi dua kepanitiaan, karnaval dan PPS. Dua acara yang sama besarnya, sama rumitnya dan sama repotnya. Tetapi memang dasarnya kebidanan Blora, semakin kami ditantang dalam situasi seperti ini, kami semakin semangat dalam persiapan kedua acara tersebut. Bidan Blora gitu lhoh.
Pada saat Persiapan karnaval, ada satu hal lagi yang membuat kami bingung, bukan konsep, bukan pula dana, tetapi personil kontingen. Dalam karnaval kali ini, panitia kabupaten Blora menetapkan bahwa satu kontingen terdiri dari 50 orang (itu jumlah minimal lho), padahal jumlah personil kami hanya empat puluh empat orang saja.  Alhasil, kami harus memutar otak lagi untuk mencari tambahan setidaknya delapan orang. Tuhan memang tak pernah meninggalkan kami, disaat kami sedang pusing memikirkan jumlah kontingen, kami mendapat kabar baik. Pada hari dimana karnaval itu berlangsung, ternyata PPS hanya sampai siang saja dan yang lebih penting adalah kami bisa mengajak adik tingkat kami untuk ikut berpartisipasi dalam karnaval kali ini. Horeee. Kami pun langsung berdiskusi untuk memilih siapa saja yang akan kami ikutkan dalam karnaval ini. Nama-nama sudah ditangan. Agar tidak menimbulkan keirian satu sama lain, kami panggil saja nama-nama itu dengan alih-alih akan dihukum (panitia usil). Setelah mendapatkan orang yang kami cari, kami pun bergegas latihan dan menyelesaikan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan. Di karnaval kali ini kami memakai kostum besar lho, diantaranya bunga ungu, bunga kuning, nanas, dan kupu-kupu serta kostum lain seperti pemusik, penari, dan petani yang sesuai dengan tema kami, yaitu Agraria (Save our Agriculture “Dari Bumi untuk Negeri, Lestari Bumi Pertiwi”).


Setelah persiapan yang panjang dan melelahkan, inilah hari yang ditunggu-tunggu. Pada tanggal 28 Agustus kami bersiap dari jam 3 pagi lho untuk make up. Bidan harus tampil cantik dan elegan dong. Kami mendapat nomor urut D1 (nomor urut pertama untuk golongan perguruan tinggi). Rute karnaval yang kami tempuh dimulai dari alun-alun kota Blora sampai dengan depan GOR Mustika Blora (depan kampus kami juga) dengan jarak kira-kira ±10 km. Wow. Dan akhirnya, karnaval pun berlangsung dengan lancar dan antusiasme masyarakat yang tinggi membuat kami semakin bersemangat berlenggak-lenggok di jalan. Mereka bilang “cantiknyaa”. Bangga dikit boleh dong, hehe. Karnaval selesai, kami semua puas dengan hasil kerja kami. Tapi, nampaknya tahun ini Dewi Fortuna belum berpihak pada kami, kami belum menang. Hmmm, ya sudahlah. Yang terpenting adalah kami sudah menampilkan yang terbaik. Satu hal yang sangat berharga dalam persiapan karnaval kali ini, kekompakan dan rasa kekeluargaan yang sangat erat semakin terasa diantara keluarga besar bidan Blora. Bahagianyaa…
(Oleh: Puji Winarti_mahasiswi smt III tahun 2013)

Thursday, June 13, 2013

Bidan Beraksi, Nyali Diuji


          Waktu itu tak bisa diklem layaknya selang infus.
Begitu cepat berlalu. Rasanya baru kemarin mendapat tutorial KDK (Keterampilan Dasar Kebidanan) I, yang dalam praktiknya masih dihadapkan dengan boneka phantom yang walaupun dieksekusi seperti apapun tidak akan merasakan sakit. Nah, minggu ini mahasiswa DIII Kebidanan Blora kembali mendapatkan tutorial prasat KDK II. Namun, pada tutorial kali ini yang dihadapi bukan hanya sekedar boneka phantom, tetapi sudah berhubungan langsung dengan manusia yang benar-benar asli manusia.
          Selama 3 hari berturut-turut tutorial dijadwalkan, yakni pada tanggal 10-11 Juni 2013. Prasat yang diujikan yaitu Injeksi Intra Vena (IV), Injeksi Intra Muscular (IM), Injeksi Intra Cutan (IC), dan Pemasangan Infus dengan dosen pendamping Bapak Kuswanto, Ibu Afini, Ibu Emaretha, Ibu Feri, Ibu Ika, Ibu Mu’awanah dan Ibu Vina.
Pada hari pertama, materi tutorial yang diberikan yaitu Injeksi Intra Vena (IV). Satu kelas yang terdiri dari 45 orang mahasiswa dibagi menjadi 6 kelompok dan setiap kelompok didampingi oleh 1 orang dosen pendamping. Berbagai macam ekspresi tersedia, ada yang merasa takut, biasa saja, tegang, bahkan ada yang sampai nangis, maklum lah namanya baru pertama. Pada tutorial ini, setiap mahasiswa dipasangkan dengan temannya sendiri, sehingga dapat bergantian mencoba. Prinsip yang digunakan pada waktu Injeksi Intra Vena (IV) adalah steril. Jadi, mulai dari peralatan sampai bahan yang digunakan tetap dijaga kesterilannya. Saat praktik, ada yang dalam 1 kali injeksi langsung berhasil, namun ada juga yang mengulang sampai akhirnya berhasil juga. Hari pertama akhirnya berlalu dengan lancar.
Pada hari kedua, materi tutorialnya yaitu Injeksi Intra Muscular (IM) dan Intra Cutan (IC). Setiap kelompok terdiri dari 9 orang dan 1 dosen pendamping. Saat tutorial berlangsung, kembali muncul ekspresi yang tak terduga. Pada waktu dilakukan Injeksi Intra Cutan (IC) ke salah satu mahasiswa oleh temannya, ada yang sampai teriak-teriak karena memang sakit lho ternyata. Dan setelah dilakukan Injeksi Intra Muscular (IM) berbagai pendapat pun bermunculan.
“Pas dimasukin jarumnya tu biasa aja rasanya, tapi setelah cairannya dimasukkan rasanya kemeng banget, waktu dicabut jarumnya juga kaya masih nancep aja jarumnya” ujar salah seorang mahasiswa. Tetapi tidak apa-apa, tutorial tetap berjalan dengan lancar sampai selesai.
Hari terakhir...
Ini ni yang bikin dag-dig-dug. Tutorial di hari ketiga “Pemasangan Infus”. Katanya ini prasat yang paling susah, dan setelah dibuktikan memang dari kesekian prasat, Pemasangat Infus menempati peringkat pertama untuk kategori tersulit. Tutorial dilakukan di laboratorium dan tidak semua mahasiswa dapat langsung masuk ke dalam. Kali ini kelompoknya dibagi menjadi 3 berdasarkan nomor absen. Di laboratorium terdapat 6 dosen pendamping dan 6 mahasiswa masuk berdasarkan urutan yang telah ditentukan. Setiap 2 dosen akan mendampingi 2 mahasiswa. Tutorial berlangsung cukup lama, yang menurut jadwal dimulai dari jam 13.30-15.30 WIB, malah selesainya sampai jam 20.30 WIB. Hal ini dikarenakan pembagian kelompok yang begitu besar dan ada juga yang harus mengulang karena belum berhasil pada kesempatan pertama. Pada saat dilakukan pemasangan infus, terdapat beberapa mahasiswa yang tangannya mengalami hematoma karena salah memasukkan abocad. Namun hal tersebut dapat segera diatasi karena ada dosen pendamping yang memang dapat diandalkan kemampuannya.
Kegiatan tutorial KDK II ini dapat berjalan dengan lancar, itu semua tidak terlepas dari bimbingan para dosen yang sangat bijaksana dan tentunya juga kerjasama yang baik antara panitia dengan teman mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Blora lainnya. Semoga untuk ke depan tutorial ini dapat tetap berlangsung, karena sudah diagendakan rutin tiap semester dan semoga membawa banyak manfaat bagi semua pihak. Nantikan untuk Tutorial Season berikutnya... J

Sunday, May 5, 2013

KAMPUS 4 PRODI BLORA "GOES TO GO GREEN"


Jumat, 26 April 2013 dilaksanakan kegiatan tanam menanam pohon oleh sejumlah mahasiswi serta para staf dosen pengajar Prodi DIII kebidanan Blora. Kegiatan ini dilaksanakan di area kampus 4 Poltekkes kemenkes Semarang untuk memperingati hari bumi sedunia yang jatuh pada tanggal 22 April. Acara yang dihadiri oleh Kaprodi DIII Kebidanan Blora Krisdiana Wijayanti, MMid ini dimulai tepat pukul 15.30 WIB. Acara diawali dengan ceremony yang dibuka oleh Sekretaris Prodi Kebidanan Blora Kuswanto, Skep, MH.Kes. Kemudian Ketua panitia hari bumi Mitsalina Izzzati memberikan sambutannya atas terselenggaranya acara ini. 


Acara tanam pohon diawali oleh Sekretaris Prodi DIII kebidanan Blora Kuswanto, SKep, MH.Kes sebagai simbol peringatan hari bumi. Beliau menanam pohon matoa di depan kelas II A dan II B Prodi DIII Keperawatan Blora. Acara tanam pohon juga diramaikan oleh Mas dan Mbak Kampus 4 Prodi blora yang terpilih saat peringatan hari Kartini yang juga berlangsung pada pagi harinya. Mas dan Mbak kampus 4 Blora terpilih adalah Muhammad Yunus dari prodi Keperawatan Blora dan Novera Arisnadani dari prodi Kebidanan Blora sangat antusias mengikuti jalannya acara pada hari tersebut. Mereka pun ikut menanam pohon matoa yang berlokasi di depan ruang laboratorium



Mahasiswi serta para staf dosen pengajar Kebidanan juga ikut menyemarakkan tanam pohon di area sekitar kampus dan asrama. Berbagai jenis pohon telah disediakan oleh panitia diantaranya pohon matoa, sukun,sirsak,dan rambutan. Pohon-pohon ditanam dengan pupuk organik kemudian disirami dengan air.  Pembagian pohon telah ditentukan oleh panitia. Setiap pohon ditanam oleh 3 mahasiswi. Nama-nama mahasiswi tersebut ikut tergantung di pohon yang ditanam sehingga kedepannya pohon tersebut dapat dirawat dengan baik. Harapannya dengan terselenggaranya hari bumi ini dapat menjadikan lingkungan sekitar dapat hijau dan asri, serta hal ini  merupakan bagian dari langkah kecil untuk menyelamatkan bumi.



                                                                                                                             oleh Sari Fitriani

Meskipun termuda Si Kuning tetap bercahaya (Diesnatalis XII)



Bulan April adalah bulan yang sangat ditunggu-tunggu bagi para mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kemarang, tak terkecuali bagi para mahasiswa DIII Kebidanan Blora yang notabene adalah  Prodi baru di Poltekkes kemenkes Semarang, karena pada tanggal 12-14 April terdapat suatu perayaan besar di Poltekkes semarang yaitu perayaan hari ulang tahun poltekkes semarang. Apalagi tahun ini yang menjadi tuan rumah yaitu purwokerto kota yang terkenal dengan wisata pegunungannya yaitu Baturaden. Untuk memperingati hari ulang tahunnya poltekkes semarang tiap tahunnya pasti mengadakan perlombaan antar prodi. Di 2013 ini tahunnya olahraga, tapi perlombaanya terdiri dari olahraga, seni, dan pengetahuan.


Masing-masing prodi menyiapkan perlombaan disnat dengan matang termasuk prodi Kebidanan Blora. Walaupun kami pioner kebidanan di Blora, tapi kami punya tekad keras untuk bisa mengikuti disnat dan membawa hasil amazing tentunya.



“Kami datang kemari (Diesnatalis XII Poltekkes Kemenkes Semarang) bermodalkan kebersamaan”, itu sepatah dua patah kata dari yel-yel kami. Semangat!!! Tetap mengalir di diri kami. Itu yang jadi perhatian dan buat iri yang lain.

Setelah sekian lama ditunggu-tunggu akhirnya tibalah hari dimana kami semua akan bertanding, saatnya kami unjuk gigi untuk mengenalkan Prodi kami. “Salam perkenalan guys.” Walaupun kami menuju ke Purwokerto dengan perjalanan selama 13 jam tetapi tidak membuat kami merasa capek, malah sebaliknya dengan kami sebagai Prodi terjauh dari Purwokerto kami menjadi lebih semangat. Ternyata hasilnya diluar dugaan kami, disana kami tidak mendapatkan juara satupun. Tapi, jingle kami nyaris jadi juara. 



Meskipun kami kecewa karena disana kami tidak mendapatkan juara satupun, tetapi kami tetap senang karena disana kami bisa menampilkan kesenian tradisional Blora yaitu seni Barongan, awalnya kami ragu apakah nanti disana kami sukses menampilkan barongan atau tidak, tetapi ternyata kami sukses dan tentunya disana kami selalu menunjukan kebersamaan kami yang tak pernah pudar.




Diesnatalis XII di Kampus VII Poltekkes Kemenkes Semarang, adalah pengalaman pertamakali untuk perkenalan pertama kami antar Prodi Poltekkes Kemenkes Semarang. Semangat, disiplin, ceria dan satu kunci utama kami menjadi si Kuning yang “bercahaya”.




By: Ghina Maulafida dan Iis Andriyani