Pages

Thursday, June 13, 2013

Bidan Beraksi, Nyali Diuji


          Waktu itu tak bisa diklem layaknya selang infus.
Begitu cepat berlalu. Rasanya baru kemarin mendapat tutorial KDK (Keterampilan Dasar Kebidanan) I, yang dalam praktiknya masih dihadapkan dengan boneka phantom yang walaupun dieksekusi seperti apapun tidak akan merasakan sakit. Nah, minggu ini mahasiswa DIII Kebidanan Blora kembali mendapatkan tutorial prasat KDK II. Namun, pada tutorial kali ini yang dihadapi bukan hanya sekedar boneka phantom, tetapi sudah berhubungan langsung dengan manusia yang benar-benar asli manusia.
          Selama 3 hari berturut-turut tutorial dijadwalkan, yakni pada tanggal 10-11 Juni 2013. Prasat yang diujikan yaitu Injeksi Intra Vena (IV), Injeksi Intra Muscular (IM), Injeksi Intra Cutan (IC), dan Pemasangan Infus dengan dosen pendamping Bapak Kuswanto, Ibu Afini, Ibu Emaretha, Ibu Feri, Ibu Ika, Ibu Mu’awanah dan Ibu Vina.
Pada hari pertama, materi tutorial yang diberikan yaitu Injeksi Intra Vena (IV). Satu kelas yang terdiri dari 45 orang mahasiswa dibagi menjadi 6 kelompok dan setiap kelompok didampingi oleh 1 orang dosen pendamping. Berbagai macam ekspresi tersedia, ada yang merasa takut, biasa saja, tegang, bahkan ada yang sampai nangis, maklum lah namanya baru pertama. Pada tutorial ini, setiap mahasiswa dipasangkan dengan temannya sendiri, sehingga dapat bergantian mencoba. Prinsip yang digunakan pada waktu Injeksi Intra Vena (IV) adalah steril. Jadi, mulai dari peralatan sampai bahan yang digunakan tetap dijaga kesterilannya. Saat praktik, ada yang dalam 1 kali injeksi langsung berhasil, namun ada juga yang mengulang sampai akhirnya berhasil juga. Hari pertama akhirnya berlalu dengan lancar.
Pada hari kedua, materi tutorialnya yaitu Injeksi Intra Muscular (IM) dan Intra Cutan (IC). Setiap kelompok terdiri dari 9 orang dan 1 dosen pendamping. Saat tutorial berlangsung, kembali muncul ekspresi yang tak terduga. Pada waktu dilakukan Injeksi Intra Cutan (IC) ke salah satu mahasiswa oleh temannya, ada yang sampai teriak-teriak karena memang sakit lho ternyata. Dan setelah dilakukan Injeksi Intra Muscular (IM) berbagai pendapat pun bermunculan.
“Pas dimasukin jarumnya tu biasa aja rasanya, tapi setelah cairannya dimasukkan rasanya kemeng banget, waktu dicabut jarumnya juga kaya masih nancep aja jarumnya” ujar salah seorang mahasiswa. Tetapi tidak apa-apa, tutorial tetap berjalan dengan lancar sampai selesai.
Hari terakhir...
Ini ni yang bikin dag-dig-dug. Tutorial di hari ketiga “Pemasangan Infus”. Katanya ini prasat yang paling susah, dan setelah dibuktikan memang dari kesekian prasat, Pemasangat Infus menempati peringkat pertama untuk kategori tersulit. Tutorial dilakukan di laboratorium dan tidak semua mahasiswa dapat langsung masuk ke dalam. Kali ini kelompoknya dibagi menjadi 3 berdasarkan nomor absen. Di laboratorium terdapat 6 dosen pendamping dan 6 mahasiswa masuk berdasarkan urutan yang telah ditentukan. Setiap 2 dosen akan mendampingi 2 mahasiswa. Tutorial berlangsung cukup lama, yang menurut jadwal dimulai dari jam 13.30-15.30 WIB, malah selesainya sampai jam 20.30 WIB. Hal ini dikarenakan pembagian kelompok yang begitu besar dan ada juga yang harus mengulang karena belum berhasil pada kesempatan pertama. Pada saat dilakukan pemasangan infus, terdapat beberapa mahasiswa yang tangannya mengalami hematoma karena salah memasukkan abocad. Namun hal tersebut dapat segera diatasi karena ada dosen pendamping yang memang dapat diandalkan kemampuannya.
Kegiatan tutorial KDK II ini dapat berjalan dengan lancar, itu semua tidak terlepas dari bimbingan para dosen yang sangat bijaksana dan tentunya juga kerjasama yang baik antara panitia dengan teman mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Blora lainnya. Semoga untuk ke depan tutorial ini dapat tetap berlangsung, karena sudah diagendakan rutin tiap semester dan semoga membawa banyak manfaat bagi semua pihak. Nantikan untuk Tutorial Season berikutnya... J