Pages

Thursday, January 31, 2013

SUMPAH SETIA GENERASI PENERUS BANGSA


            Jiwa Muda sebagai Pemimpin Bangsa yang Cerdas, Berbudi Luhur dan Berbudaya....
Prodi Blora Kampus IV Poltekkkes Kemenkes Semarang terdiri dari Prodi Keperawatan dan Prodi Kebidanan. Prodi DIII Kebidanan Blora memang prodi baru di Poltekkes Kemenkes Semarang. Walaupun prodi baru, semangat juang dari mahasiswa dan segenap dosen Kebidanan Blora sangat tinggi untuk membangun angkatan pertama ini menjadi prodi yang mampu bersaing dengan prodi di Poltekkes lainnya.  Salah satu caranya dengan membuat organisasi kemahasiswaan di dalamnya. Sebagai angkatan pertama dalam membentuk keorganisasiaan tentu membutuhkan bantuan dari prodi Keperawatan yang sudah mempunyai banyak pengalaman. Dengan bantuan kakak tingkat prodi Keperawatan Blora terbentuklah HIMA-DEMA Kebidanan Blora.


            Setelah terbentuk HIMA-DEMA dan terpilihnya Tia Rahmawati sebagai Gubernur HIMA serta Xselsa Widya Alatri sebagai Ketua Dema, diadakanlah acara pelantikan HIMA-DEMA Kebidann Blora 2012/2013. Pelantikan ini berlangsung pada hari Sabtu, 12 Januari 2013  dan dihadiri Ketua Prodi beserta 4 dosen Kebidanan Blora, dengan jumlah total peserta 45 mahasiswa, yang terdiri dari 29 mahasiswa menjadi HIMA dan 15 mahasiswa menjadi DEMA. Namun ada 1 anggota HIMA yang tidak hadir, yaitu wakil sekertaris HIMA, Chandra Rismavika Yadari. Walau berkurang 1 anggota, pelantikan tetap berjalan dengan hikmat. Dan menjadi kebanggaan tersendiri untuk kami, sebagai angkatan pioneer yang mampu mempunyai keorganisasian tersendiri. Kesuksesan acara pelantikan ini tentu tak lepas dari dukungan serta bantuan dosen Kebidanan Blora terutama bagian Kemahasiswaan Ibu Feri Widjayanti, S.Keb serta dari kakak tingkat Keperawatan Blora.



            Pada pelantikan perdana ini, acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne serta Mars Poltekkes Kemenkes Semarang. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Pelantikan yaitu Friska Sintya Dewi. Setelah itu, masuklah ke acara inti, dilantiknya anggota HIMA-DEMA. Di sini segenap perserta yang dilantik maju ke depan untuk prosesi pengambilan sumpah demi lancarnya tugas mereka kelak. Setelah itu Gubernur HIMA dan Ketua DEMA menandatangani berita acara. Setelah semua peserta telah dilantik dan diambil sumpah,  Ketua Prodi DIII kebidanan Blora Ibu Krisdiana Widjayanti, M.Mid memberikan sambutan. Dalam sambutannya Ibu Krisdiana mengatakan bahwa beliau menilai acara pelantikan ini sempurna dan cukup hikmat. Beliau juga sangat bangga atas terlantiknya HIMA-DEMA perdana DIII Kebidanan Blora 2012/2013. Acara dilanjutkan dengan penyampaian program kerja HIMA DEMA periode 2012/2013. Dan akhirnya, acara pelantikan ditutup dengan doa, semoga kelak HIMA-DEMA periode 2012/2013 dapat mengemban tugasnya dengan baik sampai akhir periode.

(Oleh: Novita Dwi Kurniasih_mahasiswi smt I tahun 2013)

TUTORIAL BERSAMA DOSEN MUDA


What ?? Apa ya sebenarnya Tutorial Prasat itu? Terus kenapa kebidanan blora ngadain itu? That’s right, bener banget pertanyaan itu.
Tutorial prasat adalah pembelajaran tentang praktik kerja lapangan yang di lakukan untuk menambah keterampilan para mahasiswa sebelum melakukan praktik pada mata kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan I. Kebidanan Blora mengadakan kegiatan tersebut dengan tujuan untuk menambah keterampilan mahasiswanya, sehingga dapat membantu memperlancar dan menambah keterampilan mahasiswa saat melakukan praktik baik saat ujian maupun saat praktik lapangan.

Sebelumnya kami merasa agak aneh dengan tutorial ini karena sebelumnya kami hanya mendapat penjelasan praktik dari dosen yang bersangkutan, namun belum mencoba mempraktikkannya sendiri. Dengan alasan itu maka mahasiswa mempunyai inisiatif untuk mengadakan tutorial tersebut.
Tutorial prasat ini jauh lebih efektif daripada kita mengadakan praktik langsung dengan dosen. Kenapa? Karena tutorial prasat ini dipraktikkan secara berkelompok, ada sekitar empat kelompok, satu kelompok terdiri dari 10 orang. Dimana ada empat dosen yang memberikan tutor. Dosen yang memberi tutor pun masih tergolong muda, so cukup membantu dan mudah untuk mengerti penjelasan yang diberikan.
Sistem yang diterapkan adalah sistem rolling. Sistem ini dipilih agar semua mahasiswa mendapatkan giliran semua praktik yang diadakan. Setiap mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan semua praktik. Mahasiswa juga diajarkan bagaimana berkomunikasi pada pasien layaknya praktik dilapangan. Jadi, mahasiswa diharapkan benar-benar mampu melakukan semua praktik tersebut. Agar tutorial ini dapat diikuti oleh para mahasiswa dengan serius, maka para tutor juga mengadakan penilaian dan evaluasi.

Dengan demikian, mahasiswa dapat mempunyai gambaran secara gamblang mengenai bagaimanakah ujian praktik yang sesungguhnya itu dan seperti apakah bentuk pelayanan yang diberikan kepada pasien ketika berada di lapangan. Selain itu, dengan adanya evaluasi yang diberikan para tutor, mahasiswa dapat mengetahui dimana letak kesalahannya dan diharapkan mahasiswa dapat memperbaikinya.
Itulah manfaat pemberian tutorial prasat KDK 1. Setelah tutorial tersebut selesai diadakan, banyak mahasiswa Kebidanan Blora yang merasa puas. Kami merasa pemberian tutorial prasat KDK 1 ini sangat bermanfaat dan efektif.  Kami berharap tutorial prasat KDK tidak hanya diberikan pada materi KDK 1 saja, tapi KDK 2, KDK 3, dst.

(Oleh: Lia Tri Windarti_mahasiswi smt I tahun 2013)

Tuesday, January 8, 2013

USAHA PEMBUNUHAN MELALUI INJEKSI


        Ada kabar menghebohkan yang datang dari Prodi DIII Kebidanan Blora. Selidik punya selidik, ternyata terdapat usaha pembunuhan yang coba dilakukan terhadap para mahasiswi Kebidanan Blora. Pembunuhan?
Tenang-tenang! Usaha pembunuhan itu bukan pembunuhan sadis seperti yang biasa ditayangkan di berita televisi. Akan tetapi, usaha tersebut dilakukan untuk membunuh virus yang dapat menyebabkan penyakit hepatitis B yang dikhawatirkan apabila tidak segera diantisipasi dapat menyerang para mahasiswi Kebidanan Blora.
Oleh karena itu, pada hari Rabu, 19 Desember 2012 lalu sebanyak 45 mahasiswi Kebidanan Blora bersamaan dengan mahasiswa Keperawatan Blora melaksanakan vaksinasi hepatitis B di kampus 4 Blora. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah penularan penyakit hepatitis B pada mahasiswa-mahasiswi Kebidanan dan Keperawatan Blora.
Hepatitis B merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh virus. Virus itu dapat menular melalui darah dan cairan tubuh manusia. Gejala yang dialami pada seseorang yang terkena peyakit ini adalah gejala yang berlangsung beberapa minggu, biasanya akan timbul kuning pada kulit dan mata, air seni berwarna gelap, kelelahan sangat, mual dan muntah, serta sakit perut. Proses penyembuhan bisa berlangsung beberapa bulan hingga setahun dan bisa menjadi infeksi kronis dan berkembang menjadi sirosis hati. Akibatnya akan meninggal dunia karena kanker hati atau sirosis hati. Bidan ataupun petugas kesehatan yang lainnya sangat beresiko terkena dan tertular penyakit hepatitis B. Untuk itu, cara yang paling efektif untuk mencegah infeksi hepatitis B adalah perlu diadakan vaksinasi. Pemerintah sudah menetapkan hepatitis B adalah Progam imunisasi dasar pada bayi berusia 0 – 11 bulan.



            

             Kegiatan vaksinasi terhadap mahasisiwa-mahasiswi Kebidanan dan Keperawatan Blora dilakukan di kelas 3B pada pukul 14.00 dengan pengambilan sampel darah pada mahasiswi bidan maupun perawat untuk di tes apakah terdapat penyakit hepatitis B atau tidak pada tubuh mereka. Setelah semua diambil sampel darahnya, kemudian dilakukan screening oleh petugas kesehatan langsung di tempat. Para mahasiswa harus menunggu sampai hasil screeningnya keluar sebelum dilakukan vaksinasi yang sesungguhnya, karena hanya mereka yang hasil screeningnya negatiflah yang dapat diberi vaksin, sementara pada mereka yang hasil screeningnya positif harus diberi pengobatan lebih lanjut sebagai tindakan penyembuhan.  
Akhirnya, setelah lama menunggu kurang-lebih 2 jam, hasil tes pun keluar. Dengan harap-harap cemas para mahasiswa dan mahasiswi bergegas kembali ke kelas 3B. Untunglah, tidak seorang pun yang mendapati hasil screening mereka positif. Untuk itu, pada pukul 17.00 para mahasiswa dan mahasiswi berkumpul kembali untuk melakukan vaksinasi, dan sebelumnya harus mengisi daftar hadir terlebih dahulu.
Setelah dilakukan vaksinasi, sebagian mahasiswi bidan mengungkapkan bahwa pada saat injeksi vaksin memang tidak dirasakan sakit sama sekali. Tetapi, setelah beberapa menit mereka mulai merasakan sakit dan nyeri di bagian tangan mereka. Namun tidak perlu khawatir, karena itu memang hanyalah reaksi sesaat saja yang dapat sembuh dengan sendirinya.
Setelah divaksin, dari pihak petugas kesehatan yang melakukan vaksinasi menghimbau bahwa selama 6 bulan ke depan tidak boleh memakan tape, durian, nangka dan makanan yang mengandung gas/alkohol lainnya. Ini dikarenakan agar vaksin yang dimasukkan di dalam tubuh dapat menyesuaikan diri di dalam tubuh orang yang diberi vaksin tersebut.
Itulah kegiatan vaksinasi hepatitis B pertama yang telah dilakukan oleh mahasiswi Prodi DIII Kebidanan Blora. Tidak cukup satu kali injeksi saja, akan tetapi untuk kedepannya masih akan dilakukan pemberian vaksin tahap selanjutnya yang akan berakhir dalam waktu 6 bulan.

(Oleh: Friska Sintiya Dewi_mahasiswi smt I tahun 2012)