Tahun 2013 sudah memasuki bulan
Agustus, bulan yang bersejarah bagi Indonesia. Happy Independent Day Indonesia.
Berbagai macam acara dipersembahkan untuk memperingati hari Kemerdekaan
Indonesia ini, termasuk Blora pastinya. Kabupaten tempat dimana kampus kita
tercinta berada ini selalu mengadakan sebuah acara besar dalam memperingati
Hari Kemerdekaan Indonesia, yaitu karrnaval. Karnaval Kabupaten Blora diikuti
mulai dari anak kecil sampai yang besar, dari yang muda sampai tua juga lho,
diantaranya PAUD, TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, instansi daerah maupun instansi swasta
yang ada di Blora tentunya.
Tahun ini, kami mendapat kesempatan
untuk ikut berpartisipasi dalam karnaval yang dilombakan ini. Harapan menang
pasti ada dong. Setelah mendapat undangan dari dinas pariwisata, langsung saja
kami menyusun kepanitian dan konsep pastinya. Berulang kali konsul, perubahan
konsep, perdebatan dana membuat kami semua pusing, padahal acara tinggal
beberapa hari lagi. Ditambah dengan adanya Pengenalan Program Studi bagi
Mahasiswa Baru, membuat konsentrasi kami semakin terbagi. Karena kami adalah
angkatan pertama, jadi mahasiswa yang ada juga baru sedikit, kami membagi kelas
menjadi dua kepanitiaan, karnaval dan PPS. Dua acara yang sama besarnya, sama
rumitnya dan sama repotnya. Tetapi memang dasarnya kebidanan Blora, semakin
kami ditantang dalam situasi seperti ini, kami semakin semangat dalam persiapan
kedua acara tersebut. Bidan Blora gitu
lhoh.
Pada saat Persiapan karnaval, ada satu
hal lagi yang membuat kami bingung, bukan konsep, bukan pula dana, tetapi
personil kontingen. Dalam karnaval kali ini, panitia kabupaten Blora menetapkan
bahwa satu kontingen terdiri dari 50
orang (itu jumlah minimal lho), padahal jumlah personil kami hanya empat puluh
empat orang saja. Alhasil, kami harus memutar otak lagi
untuk mencari tambahan setidaknya delapan orang. Tuhan memang tak pernah
meninggalkan kami, disaat kami sedang pusing memikirkan jumlah kontingen, kami
mendapat kabar baik. Pada hari dimana karnaval itu berlangsung, ternyata PPS
hanya sampai siang saja dan yang lebih penting adalah kami bisa mengajak adik
tingkat kami untuk ikut berpartisipasi dalam karnaval kali ini. Horeee. Kami
pun langsung berdiskusi untuk memilih siapa saja yang akan kami ikutkan dalam
karnaval ini. Nama-nama sudah ditangan. Agar tidak menimbulkan keirian satu
sama lain, kami panggil saja nama-nama itu dengan alih-alih akan dihukum (panitia usil). Setelah mendapatkan orang
yang kami cari, kami pun bergegas latihan dan menyelesaikan berbagai
perlengkapan yang dibutuhkan. Di karnaval kali ini kami memakai kostum besar
lho, diantaranya bunga ungu, bunga kuning, nanas, dan kupu-kupu serta kostum
lain seperti pemusik, penari, dan petani yang sesuai dengan tema kami, yaitu
Agraria (Save our
Agriculture “Dari Bumi untuk Negeri, Lestari Bumi Pertiwi”).
Setelah persiapan yang panjang dan
melelahkan, inilah hari yang ditunggu-tunggu. Pada tanggal 28 Agustus kami bersiap
dari jam 3 pagi lho untuk make up. Bidan harus tampil cantik dan elegan dong. Kami
mendapat nomor urut D1 (nomor urut pertama untuk golongan perguruan tinggi).
Rute karnaval yang kami tempuh dimulai dari alun-alun kota Blora sampai dengan
depan GOR Mustika
Blora (depan kampus kami juga) dengan jarak kira-kira ±10 km. Wow. Dan
akhirnya, karnaval pun berlangsung dengan lancar dan antusiasme masyarakat yang
tinggi membuat kami semakin bersemangat berlenggak-lenggok di jalan. Mereka
bilang “cantiknyaa”. Bangga dikit boleh dong, hehe. Karnaval selesai, kami
semua puas dengan hasil kerja kami. Tapi, nampaknya tahun ini Dewi Fortuna belum
berpihak pada kami, kami belum menang. Hmmm, ya sudahlah. Yang
terpenting adalah kami sudah menampilkan yang terbaik. Satu hal yang sangat
berharga dalam persiapan karnaval kali ini, kekompakan dan rasa kekeluargaan
yang sangat erat semakin terasa diantara keluarga besar bidan Blora.
Bahagianyaa…
(Oleh: Puji Winarti_mahasiswi smt III tahun 2013)
congratulation bidan blora
ReplyDelete