Waktu itu tak bisa
diklem layaknya selang infus.
Begitu cepat berlalu. Rasanya baru
kemarin mendapat tutorial KDK (Keterampilan Dasar Kebidanan) I, yang dalam
praktiknya masih dihadapkan dengan boneka phantom yang walaupun dieksekusi
seperti apapun tidak akan merasakan sakit. Nah, minggu ini mahasiswa DIII
Kebidanan Blora kembali mendapatkan tutorial prasat KDK II. Namun, pada
tutorial kali ini yang dihadapi bukan hanya sekedar boneka phantom, tetapi
sudah berhubungan langsung dengan manusia yang benar-benar asli manusia.
Selama
3 hari berturut-turut tutorial dijadwalkan, yakni pada tanggal 10-11 Juni 2013.
Prasat yang diujikan yaitu Injeksi Intra Vena (IV), Injeksi Intra Muscular
(IM), Injeksi Intra Cutan (IC), dan Pemasangan Infus dengan dosen pendamping Bapak
Kuswanto, Ibu Afini, Ibu Emaretha, Ibu Feri, Ibu Ika, Ibu Mu’awanah dan Ibu
Vina.
Pada hari
pertama, materi tutorial yang diberikan yaitu Injeksi Intra Vena (IV). Satu kelas
yang terdiri dari 45 orang mahasiswa dibagi menjadi 6 kelompok dan setiap kelompok
didampingi oleh 1 orang dosen pendamping. Berbagai macam ekspresi tersedia, ada
yang merasa takut, biasa saja, tegang, bahkan ada yang sampai nangis, maklum
lah namanya baru pertama. Pada tutorial ini, setiap mahasiswa dipasangkan
dengan temannya sendiri, sehingga dapat bergantian mencoba. Prinsip yang
digunakan pada waktu Injeksi Intra Vena (IV) adalah steril. Jadi, mulai dari
peralatan sampai bahan yang digunakan tetap dijaga kesterilannya. Saat praktik,
ada yang dalam 1 kali injeksi langsung berhasil, namun ada juga yang mengulang sampai
akhirnya berhasil juga. Hari pertama akhirnya berlalu dengan lancar.
Pada hari
kedua, materi tutorialnya yaitu Injeksi Intra Muscular (IM) dan Intra Cutan
(IC). Setiap kelompok terdiri dari 9 orang dan 1 dosen pendamping. Saat tutorial
berlangsung, kembali muncul ekspresi yang tak terduga. Pada waktu dilakukan
Injeksi Intra Cutan (IC) ke salah satu mahasiswa oleh temannya, ada yang sampai
teriak-teriak karena memang sakit lho ternyata. Dan setelah dilakukan Injeksi
Intra Muscular (IM) berbagai pendapat pun bermunculan.
“Pas dimasukin jarumnya tu biasa
aja rasanya, tapi setelah cairannya dimasukkan rasanya kemeng banget, waktu
dicabut jarumnya juga kaya masih nancep aja jarumnya” ujar salah seorang
mahasiswa. Tetapi tidak apa-apa, tutorial tetap berjalan dengan lancar sampai
selesai.
Hari terakhir...
Ini ni yang bikin dag-dig-dug. Tutorial
di hari ketiga “Pemasangan Infus”. Katanya ini prasat yang paling susah, dan setelah
dibuktikan memang dari kesekian prasat, Pemasangat Infus menempati peringkat
pertama untuk kategori tersulit. Tutorial dilakukan di laboratorium dan tidak
semua mahasiswa dapat langsung masuk ke dalam. Kali ini kelompoknya dibagi
menjadi 3 berdasarkan nomor absen. Di laboratorium terdapat 6 dosen pendamping
dan 6 mahasiswa masuk berdasarkan urutan yang telah ditentukan. Setiap 2 dosen akan
mendampingi 2 mahasiswa. Tutorial berlangsung cukup lama, yang menurut jadwal dimulai
dari jam 13.30-15.30 WIB, malah selesainya sampai jam 20.30 WIB. Hal ini
dikarenakan pembagian kelompok yang begitu besar dan ada juga yang harus
mengulang karena belum berhasil pada kesempatan pertama. Pada saat dilakukan
pemasangan infus, terdapat beberapa mahasiswa yang tangannya mengalami hematoma
karena salah memasukkan abocad. Namun hal tersebut dapat segera diatasi karena
ada dosen pendamping yang memang dapat diandalkan kemampuannya.
Kegiatan tutorial
KDK II ini dapat berjalan dengan lancar, itu semua tidak terlepas dari
bimbingan para dosen yang sangat bijaksana dan tentunya juga kerjasama yang
baik antara panitia dengan teman mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Blora lainnya. Semoga
untuk ke depan tutorial ini dapat tetap berlangsung, karena sudah diagendakan
rutin tiap semester dan semoga membawa banyak manfaat bagi semua pihak. Nantikan untuk Tutorial Season berikutnya...
J
0 comments:
Post a Comment