Kenapa coba harus susah-susah diadakan
tutorial mandiri? Dan sebelumnya apa sih artinya tutorial mandiri itu sendiri?
Mau tau kan? Gini nih,sist,,
Tutorial mandiri tuh sebenernya
pembelajaran tentang praktik kerja lapangan yang dilakukan untuk menambah keterampilan
para mahasiswa sebelum melakukan praktik pada mata kuliah Keterampilan Dasar
Kebidanan I. Kegiatan tersebut tuh buat nambah keterampilan mahasiswa, sehingga
dapat membantu memperlancar dan menambah keterampilan mahasiswa saat melakukan
praktik, baik saat ujian praktek maupun saat praktik lapangan kelak.
Kegiatan dilakukan di Kampus IV Blora,
Poltekkes Kemenkes Semarang dan dilakukan oleh mahasiswa Kebidanan tingkat 1.
Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu, 23 November 2013 mulai jam 08.00 WIB.
Para mahasiswa yang berjumlah 48 anak dibagi menjadi 5 kelompok, setiap
kelompok terdiri 10 orang, tetapi ada juga yang 9 orang. Disini ada lima pos,
sehingga harus diterapkan system rolling untuk mempermudah kegiatan tersebut
supaya dapat berjalan lancar dan mencegah terjadinya tumbukan antar kelompok
nantinya.
Tutorial ini termasuk dalam program kerja
HIMA (Himpunan Mahasiswa) DIII Kebidanan Blora, dimana kakak kelas tingkat 2
lah yang memberikan tutorial dan penjelasan dari kegiatan ini. Jadi, kita-kita dari
tingkat 1 lebih mengerti dan lebih paham tentang apa yang mereka tutorkan.
Soalnya, mereka kan tentunya udah pernah terjun langsung ke lapangan, maksudnya
rumah sakit lhoh, sist...
Pertama-tama, salah satu dari kakak
tingkat memberikan contoh bagaimana melakukan tindakan terhadap pasien yang
benar. Setelah itu, di sini para mahasiswa diminta untuk mempraktekan
sendiri-sendiri secara bergiliran bagaimana melakukan tindakan tersebut kepada
pasien. Contohnya aja, melakukan tindakan pemasangan infuse, NGT , TTV,
Pemeriksaan fisik , dan pemasangan kateter.
Tak lupa juga, para tutor mengajarkan
tentang bagaimana kita berkomunikasi yang baik dengan pasien, sehingga pasien
tersebut dapat merasa nyaman terhadap kita. Selain itu, juga diajarkan
bagaimana meminta inform consent, serta ditekankan untuk
selalu menjaga privasi pasien.
Pada waktu tutorial para mahasiswa
tingkat 1 agak takut dan grogi, karena ketika itu juga sekalian dilakukan
penilaian sesuai dengan check list yang telah diberikan oleh pihak institusi. Meskipun
masih terdapat beberapa point yang terlupa, kami tetap bersemangat untuk mempraktikkan
setiap keterampilan yang diajarkan satu per satu.
Setelah
selesai melakukan tutorial mandiri, para kakak tingkat memberikan evaluasi, dengan
harapan agar mahasiswa tau dimana letak kesalahannya dan dapat memperbakinya.
Dan yang paling penting dari kegiatan ini
adalah agar mahasiswa mempunyai gambaran tentang bagaimana cara melayani pasien
dengan baik, bekerja di rumah sakit itu seperti apa, tau gambaran
tentang ujian praktek kelak,
dan dapat
meningkatkan keterampilan sebagai calon bidan yang profesional di masa
mendatang.
Kegiatan ini sangatlah melelahkan, tapi jangan
salah! Ini adalah hal yang sangat penting, karena dapat memberikan informasi
dan pengalaman baru bagi mahasiswa tingkat 1 untuk menjadi lebih baik.
(Oleh:
Meggi Yuni Wulandari _mahasiswi smt I tahun 2013)